Surat dari Praha, dari Pahit Asam jadi Manis Hangat
Film Surat dari Praha bikin penasaran karena meraih banyak nominasi piala Citra dan menjadi perwakilan Indonesia di ajang Oscar tahun 2017. Film ini sendiri terinspirasi dari kisah nyata tentang nasib mahasiswa yang berkuliah di Praha setelah terjadi perubahan politik pada tahun 1965.
Ceritanya berpusat pada sosok Larasati (Julie Estelle) yang harus mengirim kotak ke kenalan ibunya yang tinggal di Praha. Ia akan baru dapat warisan dari ibunya apabila sudah ada tanda tangan dari penerimanya. Ia juga harus mengantarkannya langsung. Laras yang perlu uang untuk biaya perceraian pun dengan terpaksa menemui calon penerima tersebut.
Jaya (Tio Pakusadewo), nama penerima kotak itu. Rupanya ia erat kaitannya dengan masa lalu ibunya. Awalnya ia enggan menerima kotak tersebut. Namun hubungan mereka kemudian berubah secara dinamis.
Ada banyak interaksi dan dialog dalam film ini antara Jaya dan Laras. Masing-masing tokoh menyimpan luka, sehingga keduanya pun memberikan perlindungan diri dengan sikap yang reaktif.
Keduanya memiliki masalah dengan ibu Laras. Laras tak bisa akur dengan ibunya hingga beliau meninggal. Dan, Jaya tak bisa pulang ke Indonesia karena masalah politik saat itu.
Cerita dalam film ini memang terinspirasi dari kisah nyata mahasiswa Praha kala itu. Cerita yang pahit dan nestapa.
Film yang dibesut Angga Dwimas Sasongko ini sendiri memiliki nuansa gado-gado, pahit, asam, manis, dan hangat. Tio berperan apik sebagai pria tua yang menyimpan luka dan mencoba berdamai dengan masa lalunya.
Sementara, Julie mampu mengimbanginya dengan menunjukkan perubahan karakter Laras secara perlahan-lahan, dari yang pahit dan asam menjadi lebih terbuka.
Ada kemunculan Rio Dewanto sebagai mahasiswa yang bekerja sambilan sebagai bartender. Sebagai ibu Laras, ada Widyawati yang tampil sebentar di awal film.
Ada banyak lagu yang apik tersaji dalam lagu ini yang sebagian besar karya Glen Fredly. Ada empat lagunya dalam film ini, Nyali Terakhir, Sabda Rindu, Untuk Sebuah Nama, dan Menanti Arah. Suara Julie Estelle ternyata cukup merdu. Ia dan Tio membawakan lagu dengan bermain piano.
Sebuah film dengan interaksi kedua tokoh yang intens dengan bumbu unsur politik tahun 65. Hubungan keduanya berubah secara dinamis, salah satunya dicairkan lewat lagu-lagu. Skor: 7/10.
Gambar: Visinema Pictures