Gadis Dini Hari

gadisdinihari

Kereta api Senja Yogya yang kami tumpangi tiba di Stasiun Pasar Senen pukul 03:10. Setelah mengambil kendaraan yang kami titipkan di C-One, Cempaka Putih, kami pun melaju ke rumah kami. Untuk mempersingkat jarak, kami mengambil rute Halim-Kampung Makassar. Yang membuat kami tertegun, pada pukul tiga lewat tersebut kami bertemu dengan seorang gadis yang tengah berjalan sendirian. Keberadaan gadis ini membuat kami terheran-heran.

Kami sama-sama melihat gadis tersebut hanya mengenakan kaus oblong lebar. Pasangan yakin gadis tersebut tidak mengenakan celana pendek. Sementara saya lebih berpikiran positif, mungkin saja ia mengenakan hot pants yang sangat mini. Tapi kenapa ia berjalan kaki saat dini hari ketika matahari belum terbit. Adzan Subuh pun belum berkumandang. Lagipula jalanan di Halim remang-remang dan sangat senyap.

Suami menduga-duga apakah gadis tersebut mengalami hal yang buruk. Karena sebelum kami bertemu gadis tersebut, ada pria yang mengendarai motor. Dan si gadis tidak membawa tas atau barang apapun dan berjalan dengan muka tertunduk. Wah mudah-mudahan bukan hal yang buruk.

Tapi lagi-lagi kami heran ketika melewati jalanan di Kampung Makassar. Di jembatan kami bertemu dengan seorang gadis. Lagi:) Tapi kali ini gadis tersebut mengenakan celana panjang dan jaket serta membawa tas. Mungkin pekerjaannya membuat ia baru bisa pulang dini hari. Saya jadi ingat dulu saya juga sering pulang malam di atas pukul 22.00, bahkan tiap Senin malam bisa pulang di atas pukul 24.00. Mudah-mudahkan bukan sesuatu yang buruk menimpa pada gadis dini hari di Halim.

Iklan

~ oleh dewipuspasari pada Maret 3, 2014.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

 
%d blogger menyukai ini: