Sajak Abimanyu
Apabila Kalian pernah membaca atau menonton kisah pewayangan tentang Hikayat Abimanyu tentu Kalian merasa bersimpati dengan putra Arjuna ini. Selama 13 tahun ia tak mengenal dan bertemu dengan ayah kandungnya. Ia lebih dekat dengan sosok ibunya, Sembrada atau Subrada, dan pamannya, Baladewa. Setahun pasca pertemuan dengan ayahnya, Ia pun ikut bertarung di kurusetra.
Penyair besar Indonesia, WS Rendra (alm) pernah membuat sajak terinspirasi dari keberanian Abimanyu. Saat perang kurusetra, Pandawa terperangkap oleh jebakan Kurawa cs sehingga Abimanyu dikeroyok sementara Bima dan Arjuna berada di tempat yang jauh. Abimanyu tidak menyerah dan berjuang hingga titik darah penghabisan.
Sajak Abimanyu
oleh WS. Rendra
Ketika maut mencegatnya di delapan penjuru
Sang ksatria berdiri dengan mata bercahaya
Hatinya damai
di dalam dadanya yang bedah dan berdarah,
karena ia telah lunas
menjalani kewajiban dan kewajarannya.
Setelah ia wafat
apakah petani-petani akan tetap menderita,
dan para wanita kampung
tetap membanjiri rumah pelacuran di kota?
Itulah pertanyaan untuk kita yang hidup.
Tetapi bukan itu yang terlintas di kepalanya
ketika ia tegak dengan tubuh yang penuh luka-luka.
Saat itu ia mendengar
nyanyian angin dan air yang turun dari gunung.
Perjuangan adalah satu pelaksanaan cita dan rasa.
Perjuangan adalah pelunasan kesimpulan penghayatan.
Di saat badan berlumur darah,
jiwa duduk di atas teratai.
Ketika ibu-ibu meratap
dan mengurap rambut mereka dengan debu,
roh ksatria bersetubuh dengan cakrawala
untuk menanam benih
agar nanti terlahir para pembela rakyat tertindas dari zaman ke zaman
Kisah Abimanyu ini salah satunya tertuang dalam pagelaran yang dihelat Wayang Kautaman di Gedung Kesenian Jakarta. Masih ada waktu jika Kalian tertarik menontonnya karena Sabtu malam ini (8/4) masih digelar pertunjukannya.
Para pemainnya adalah seniman senior yang sering terlibat di pertunjukan wayang. Ada Teguh ‘Kenthus’ Ampiranto yang beken dari Ketoprak Humor sebagai Baladewa, Agus Prasetyo sebagai Kresna, Ali Marsudi yang sering didaulat sebagai Arjuna, dan Wasi Bantolo sebagai Abimanyu. Ada juga pelawak Kirun mengisi goro-goro.
Oh ya ulasan lengkapnya di sini
Kangen nonton ketoprak sriwedari
Nonton aja kalau ada waktu luang dan dana:)