Mulan, Putri Disney si Pejuang
Akhirnya film Mulan akan ditayangkan secara streaming di Disney Plus. Ada banyak ketidakpuasan dari pengusaha bioskop. Tapi apa daya karena Covid-19, Disney juga sepertinya was-was kapan bioskop dibuka di berbagai negara. Bisa-bisa malah rugi jika bioskop masih sepi.
Kali ini aku mau bahas Mulan versi animasi. Film lawas yang diputar tahun 1998. Persiapan sebelum nanti nonton versi live action.
Kisah “Mulan” terinspirasi dari kisah nyata seorang pejuang China bernama Hua Mulan yang dilukiskan dalam sebuah puisi berjudul “Ballad of Mulan”.
Dalam versi animasi Walt Disney ini Fa Mulan, digambarkan sebagai seorang gadis yang kikuk ketika melakukan hal-hal yang umumnya dilakukan perempuan yang usianya dianggap sudah siap untuk menikah. Ia tak pandai memasak dan menyiapkan hidangan serta tak pandai bersolek. Ia juga kaku dan tak gemulai.
Mulan tapinya ahli dalam menunggang kuda.
Kehidupan Mulan berubah ketika setiap keluarga wajib mengirimkan seorang pria untuk bergabung dalam wajib militer. Tiongkok masa itu diserang oleh bangsa Hun.
Melihat ayahnya yang sudah lemah dan adik laki-lakinya yang masih kecil, Mulan memutuskan menyamar menjadi pria. Ia ditemani sosok naga kecil yang imut bernama Mushu yang merupakan penjaga keluarganya.
Kisah Putri Disney yang Pemberani
Aku ingat menonton film ini di bioskop di Malang. Bioskopnya penuh. Rupanya animo masyarakat akan film ini cukup tinggi.
“Mulan” memang tidak seperti kisah putri Disney pada umumnya kala itu. Ia tak banyak lagu, tak banyak unsur fantasinya (meski ada lewat sosok Mushu), dan tak begitu menonjolkan sisi romantis yang terjalin antara Mulan dan Li-Shang. Ia lebih menonjolkan sisi keberanian dan ketabahan Mulan.
Di sini nampak ‘women’s empowerment’. Putri Disney digambarkan putri yang pemberani dan siap berjuang. Di sini nampak perubahan fisik Mulan yang tadinya prajurit lemah, lamban saat berlatih, dan kemudian mulai menjadi tangkas dan ahli bertarung ketika tekun berlatih.
Yang bikin film ini menarik adalah penggalian karakter Mulan yang tak serta-merta sempurna. Ia berawal dari gadis biasa, bukan seorang putri atau bangsawan.
Dan seperti halnya film Disney, rasanya kurang lengkap tanpa teman yang kocak dalam hal ini Mushu yang suaranya diisi oleh Eddie Murphy. Ia membuat suasana menjadi tak terlalu serius, kocak, dan lebih berwarna.
Lagu soundtrack-nya juga enak didengar. Ada “True to Your Heart” dari 98 Degrees dan “Reflection” dari Christina Aguilera.