Dewipuspasari's Weblog

“Seeing is believing, but sometimes the most real things in the world are the things we can’t see.”

Seorang anak kecil mulai ragu Sinterklas itu benar-benar ada. Ia menganggap itu hanya dongeng masa kecilnya. Hingga kemudian ketika ia hendak terlelap ia mendengar sesuatu. Di luar ia menjumpai ada sebuah kereta. Kereta bernama The Polar Express yang akan membawa penumpang ke Kutub Utara, tempat Sinterklas berada.

Si anak laki-laki itu ragu untuk naik. Tapi ia penasaran dan kemudian memutuskan untuk naik ketika kereta mulai berjalan. Di dalam sebuah gerbong ia menjumpai isinya adalah anak-anak. Ia awalnya mengira itu hanyalah mimpi, tapi ternyata tidak.

Rupanya ada problema yang dialami kereta tersebut. Berhasilkah kereta tersebut tiba di Kutub Utara? Benarkah ada Sinterklas di sana?

Cerita yang Mengandung Unsur Fantasi
Film animasi dengan bintang utama Tom Hanks ini dirilis tahun 2003. Dulu aku mengagumi film ini dari unsur artistik animasinya. Jaman dulu animasi CGI dengan konsep menirukan gerakan manusia asli jarang dibuat. Gambarnya detail dan apik. Dulu aku juga suka akan tembang soundtrack-nya berjudul “Believe” yang dibawakan oleh Josh Groban.

Kini aku mengagumi banyak hal dari animasi yang tayang di Netflix hingga 30 Desember 2020 ini. Premis ceritanya tentang kereta api misterius ini menarik, demikian juga dengan konsep kondektur dan krunya yang juga misterius dan bagaimana mereka bisa menarik anak-anak menjadi penumpang mereka.

Perjalanan mereka selama naik kereta juga seru. Memang tokoh utamanya kurang simpatik, tapi tak mengapa jika ia digambarkan seperti itu.

Entah mengapa aku merasa agak merasa was-was seperti menyaksikan film horor ketika menonton film ini. Ada bagian-bagian dalam film yang terasa creepy.

Oh iya Tom Hanks di sini berperan sebagai tujuh karakter sekaligus. Ia menjadi sosok yang gerakan-gerakan tubuhnya diubah menjadi animasi, ia juga mengisi suara sebagian di antara mereka. Ia berperan di antaranya sebagai kondektur, Sinterklas, dan bocah laki-laki pemeran utama. Hahaha jenius.

Sutradara film ini adalah orang tang sering melibatkan Tom Hanks di film-film besutannya. Ia adalah Robert Zemeckis (“Cast Away” dan “Forrest Gump”). Rupanya film ini berdasarkan novel berjudul sama karya Chris Van Allsburg. Ia meraih tiga nominasi Oscar, Best Sound Editing, Best Sound Mixing, dan Best Original Song, tapi sayang tak berhasil meraih piala Oscar sama sekali.

Sebuah film yang menarik ditonton pada malam Natal bersama keluarga.

Gambar milik WB dari Netflix

~ oleh dewipuspasari pada Desember 24, 2020.

Ditulis dalam Resensi Kaset/CD/DVD. Lain-lain