Ada Apa di Jalan Itu

Jalan ijen

Waktu masih bocah, aku suka mengajak kawan-kawan untuk mencoba pulang dengan jalan yang berbeda dengan biasanya. Entahlah kadang-kadang aku penasaran dengan apa yang ada di jalan tersebut.

Selanjutnya area penjelajahan kami berlanjut ke jalan-jalan yang ada di dekat rumah kawan-kawan. Kadang-kadang kami menjumpai penjual es mambo yabg enak dan murah. Ini sebuah penemuan yang menyenangkan.

Di pasar dekat rumah, aku juga suka menjelajah. Aku telusuri satu demi satu gang yang ada di pasar. Ada penjual apa di sana? Kadang-kadang aku menemukan sesuatu yang menarik, penjual kue, mainan, atau majalah Bobo bekas.

Dulu aku juga tertarik dengan jalan yang memiliki sungai dan jembatan. Menurutku jalan-jalan sempit dengan rumah yang padat lalu adanya jembatan itu menarik. Seperti labirin, karena kita bisa tersesat di dalamnya.

Namun ada kawanku yang dulu meninggal ketika bermain bola di dekat sungai saat musim hujan. Sampai sekarang aku masih mengingatnya. Dan aku makin sedih ketika tahu ia hanya tinggal bersama neneknya.

Oleh karenanya aku tak berani mendekati sungai dan jembatan saat musim hujan. Aku ke sini saat musim kemarau saja.

Menariknya sungai dan jembatan di dekat rumah ini bisa membawaku ke banyak tempat dalam waktu dekat. Aku suka takjub ketika tahu hutan kota Malabar dan jalan Ijen itu jadi dekat bila aku melintasinya dari sungai dan jembatan tersebut.

Ini adalah sebuah cerita ke sana ke sini. Intinya aku rindu petualangan masa kecilku. Dan tadi petang, aku menemukan sesuatu yang menarik selama aku berkendara selama 30 menitan.

Aku tak pernah lewat jalan tersebut. Oleh karenanya aku takjub di sana ada perumahan yang luas, lalu ada masjid yang sangat besar. Juga ada tempat-tempat sepi yang bikin aku agak merinding. Rupanya jalan itu dekat dengan yang biasa kulewati. Ini sebuah temuan yang menarik.

Oh iya aku tadi juga menjumpai tukang sate keliling yang dipikul. Sudah lama sekali mereka tak masuk gang komplekku sejak kawasan itu ditutup. Melihat mereka aku jadi senang, aku dulu suka membelinya.

Ya itulah cerita ngalor ngidul hari ini.

~ oleh dewipuspasari pada Februari 2, 2022.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

 
%d blogger menyukai ini: