Sirkuit Sentul
Sejak dulu aku suka menonton balapan. Tapi dulu sukanya nonton balapan Formula 1. Apalagi saat eranya Mika Hakkinen dan Michael Schumacher.
Menurutku era persaingan antara Mika dan Michael saat itu terasa epik. Aku menjagokan Mika hehehe. Menurutku Mika pembalap yang berani dan andal, lawan yang tangguh bagi Michael. Setelah era Mika dan Michael, aku mulai malas menonton. Hanya sesekali aku menyaksikan balapan Grand Prix dan Formula 1.
Ketika dapat undangan gratis ke Mandalika, aku demikian bersemangat. Oh iya waktu itu aku belum bercerita di blog ini. Rasanya ada banyak hal yang belum kuceritakan di blog ini.
Nah, pengalaman berkesan ketika kami diperbolehkan mencicipi track terluar Mandalika di Lombok. Panorama pantai dan bukit yang bisa disaksikan di sirkuit ini memang elok. Mungkin suatu ketika aku akan bercerita lebih lengkap tentang hal tersebut.
Momen seru menyaksikan balapan itu adalah selain aksi dan strategi pembalap itu mengalahkan lawannya dan finish paling awal adalah suara mesin kendaraannya ketika beradu dengan lintasan. Wah suara bisingnya itu yang seru.
Ketika menyaksikan film tentang balapan, maka suara itulah yang ingin kudengar.
Nah akhir pekan lalu aku menginap di Sentul. Paginya kami singgah ke sekitaran Sirkuit Sentul untuk mengintip medan dan bentuk lintasannya.
Rupanya sirkuit ini satu lokasi dengan perumahan. Juga ada area golf.
Dari luar bangunannya nampak kurang terawat. Saat itu sepi, hingga aku mendengar suara berisik ala mobil balap. Ya, ada yang lagi latihan. Aku pun turun dan mengintipnya sejenak.
Suara berisik mesin cukup kencang. Wah aku jadi ingin menonton balapan di Sentul jika ada event di sana.
Sirkuit Sentul memang terasa tenggelam. Menurutku sirkuit ini cukup besar, hanya nampak kusam dari luar. Mendirikan memang lebih mudah daripada merawatnya.