Martabak
Sebuah martabak dengan dua telur dikirimkan untukku saat cuaca mendung. Oh mendadak aku merasa terharu. Padahal buat apa perasaan itu muncul. Toh aku memesan martabak itu dengan uangku.
Dulu martabak adalah makanan yang sering dibelikan ayah pada saat hari spesial. Ia seringnya membelikan martabak telur dengan isian banyak daun bawang dan daging ayam.
Ada kalanya ia membawakan martabak manis alias terang bulan. Ooh terang bulannya begitu sedapnya. Penuh dengan kacang tanah dan misis cokelat. Manis dan sedap.
Jika ada rejeki lebih ayah membeli keduanya, asin dan manis. Suatu waktu ia membelikan martabak manis dan kue pukis. Kue pukisnya juga istimewa, menggunakan susu dan rasanya sedap sekali.
Dari ayah aku banyak mengenal makanan sedap. Kami berhemat dan saat istimewa kami menyantap makanan enak. Itu adalah momen menyenangkan yang kukenang dari ayah.