Tembang Stay dari U2 yang Setia Jadi Kawan
Aku masih tak berselera menulis. Masih ada ruang hampa di sana yang ingin menarikku agar aku berhenti beraktivitas dan menyepi. Tapi pekerjaan dan lainnya pas tak peduli. Semua roda berputar dan aku tak bisa sendiri berhenti. Saat-saat seperti ini aku tak berselera menulis atau menonton film, musiklah yang menjadi kawan terbaik.
Saat-saat sedih, terpuruk, musik tak pernah gagal jadi kawan terbaik. Ia seperti sahabat sejati, yang punya banyak pilihan berdasar emosi. Saat sedih juga ada sejumlah tembang yang bisa menemani. Ada lagu-lagu tertentu yang berhasil menemani rasa sepi dan sedih, seolah-olah memastikan aku tak sendiri.
Salah satu lagu itu adalah Stay (Faraway so Close). Ini lagu U2 yang kukenal ketika dewasa. Dulu yang paling kusukai dari band satu ini adalah With or Without You disusul tembang soundtrack Batman, Hold me Thrill me Kiss me Kill me. Setelah mengenal dan mendengarkan Stay, aku menobatkan lagu ini sebagai lagu U2 terbaik versiku.
Musiknya, sejak dari intronya menenangkanku. Melodinya, dari petikan gitar, dentuman bas, gebukan drum, raungan gitar rasanya adem dan menentramkan. Warna vokal dan emosi si vokalis, Bono, juga terasa prima dan memberi nyawa dalam lagu ini.
Ketika aku sedih, marah, lagu ini berhasil mendinginkanku. Semua elemen dalam lagu ini indah. Sebuah masterpiece dari U2 dan Bono.
Video klip bagian akhirnya juga menarik. Pas dengan liriknya. Balutan dominan warna hitam putih membuat nuansanya terasa klasik. Oh iya rupanya ada makna tersendiri ketika warna hitam putih dan bagian lainnya menjadi berwarna.
Liriknya juga menarik.
Three o’clock in the morning
It’s quiet and there’s no one around
Just the bang and the clatter
As an angel runs to ground
Aku pernah di situasi seperti ini ketika pulang dari deadline surat kabar aku memutuskan pulkam. Sendirian berjalan eh setengah berlari. Suasana begitu sepi dan sunyi. Aku takut sehingga makin cepat berjalan agar bisa segera sampai di rumah. Namun meski was-was, suasananya yang tenang juga membuatku tentram.
Lagu ini punya makna yang ambigu. Ada yang menyebut cerita tentang pria yang mencintai perempuan yang sering mengalami KDRT tapi tak bisa lepas dari hubungan toksiknya. Ada juga yang menyebut ini kisah tentang guardian angel. Ada banyak gambar malaikat di video klip ini. Mengingatkanku adegan dalam film City of Angels.
Entahlah apa makna sebenarnya lagu ini. yang penting lagu ini membantuku menemani saat masa-masa sulit.
Akhirnya aku bisa nulis agak panjang lagi. Terima kasih Stay dan U2.