Anoksia, Apakah Kamu Ikut Sesak Nafas Ketika Menontonnya
Ada beberapa film Indonesia yang menarik perhatianku di ajang World Cinema Week Oktober silam. Salah satunya adalah film berjudul Anoksia. Aku tidak membaca sinopsisnya, hanya tertarik karena pemerannya adalah Dwi Sasono dan Prisia Nasution. Dua bintang yang menurutku aktingnya mumpuni.
Anoksia sendiri merujuk pada kondisi tubuh ketika mulai kekurangan oksigen. Judul ini membuat penonton bisa mengetahui seperti apa gerangan film yang akan mereka tonton.
Oh iya film yang dibesut Indra Gunawan (Cinta Subuh, Dear Nathan) ini sudah bisa disaksikan di KlikFilm. Filmnya durasinya berkisar 80an menitan.
Dikisahkan ada sepasang suami istri. Si istri punya masalah dengan sistem pernafasannya. Alat bantunya tinggal sedikit. Si suami pun kemudian menghubungi dokter pribadinya dan bergegas untuk mengambil alat bantu tersebut ditemani istrinya.
Sementara itu di luar hujan turun begitu deras. Tiba-tiba terjadi longsor, mobil mereka terjebak. Mereka tak dapat ke luar dari mobil. Sementara ponsel mereka tak bisa digunakan karena hilang sinyal. Hanya ada senter Sementara oksigen di sekitar mereka mulai menipis. Si istri juga mulai sesak nafas.
Aku termasuk yang antusias untuk menyaksikan film ini. Apalagi premisnya menarik seperti film Buried, yang terjebak di peti mati.
Namun aku merasa ada beberapa kejanggalan dalam filmnya, tentang mesin mobil yang menyala hingga bensin habis, udara di dalam mobil, juga sikap pemeran utama prianya yang terasa tak konsisten. Hal-hal semacam ini membuat kenikmatan menonton film menjadi berkurang.
Sepertinya film Anoksia ini lebih cocok menjadi film pendek berdurasi maksimal 30 menitan. Pasalnya menurutku filmnya terkesan dipanjang-panjangkan.
Dialognya banyak berulang. Adegan flashback-nya klise dan konflik dengan pihak ketiga membuat sikap pemeran utama prianya terasa tak konsisten. Adanya beberapa rahasia yang terungkap juga bukan sesuatu yang baru, banyak dijumpai di sinetron.
Kualitas gambarnya biasa saja, kurang menggigit. Kostum dan makeup para pemainnya juga tak istimewa.
Memang performa Dwi Sasono dan Pria Nasution di sini tak diragukan. Mereka nyawa film ini.
Melakukan syuting di mobil juga sepertinya tak mudah. Kru dan pemeran filmnya juga mungkin merasa sesak nafas.
Gambar: KlikFilm