Dodol Garut

Dodol garut

Dodol Picnik siapa yang tak mengenalnya? Sejak aku kecil apabila ayah pulang kampung di kampung halamannya di Heurgeulis, ia suka membawa kue koci dan dodol Garut. Hingga kini dodol dengan kemasan merah muda ini masih eksis dan masih laris jadi oleh-oleh.

Dodol itu mirip dengan jenang. Teksturnya kenyal namun tidak begitu lengket ketika dimakan. Rasanya umumnya manis. Memasak dodol itu sangat lama dan perlu ketelatenan. Oleh karenanya aku salut dengan para perajin dodol.

Bahan baku dodol biasanya tepung, santan, dan gula. Namun pada perkembangannya, ada banyak bahan yang ditambahkan.

Sama halnya dengan dodol Picnic, jika dulu mereka populer dengan rasa klasik, dengan warna cokelat muda dan cokelat tua, kini variannya sangat banyak mengikuti rasa kekinian. Ada rasa green tea, stroberi, kurma, wijen, blueberry, jambu, mangga, cokelat, tiramisu, dan masih banyak lagi. Unik bukan.

Oleh-oleh yang mengandung dodol adalah chocodol, perpaduan permen cokelat dan dodol. Kombinasi cokelat yang teksturnya padat dan dodol yang kenyal ini unik. Ada sensasi tersendiri ketika menyantapnya.

Kalau aku sendiri lebih setia dengan yang klasik. Aku masih lebih suka yang kemasannya pink dengan dua rasa itu.

Rupanya usia Dodol Picnic sudah lebih dari separuh abad. Resep dodol ini dibuat tahun 1949 dengan awalnya industri rumahan dengan jumlah karyawan yang bisa dihitung jari. Kini produksinya luar biasa dan masih eksis. Salut.

Kalau kalian suka dodol Garut rasa apa?

Iklan

~ oleh dewipuspasari pada November 26, 2022.

2 Tanggapan to “Dodol Garut”

  1. Saya suka yang rasa klasik

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

 
%d blogger menyukai ini: