Nori, Kemana Momo dan Mimi?
Sekembali dari kampung keluarga suami, ada pemandangan mengenaskan di rumah. Si Nori, kucing yang biasa mengamen di teras, nampak sangat kurus. Selain Nori tidak ada siapapun. Tidak ada Momo dan Mimi, anak-anaknya yang belum genap dua bulan usianya. Kemana mereka?
Sayang si Nori tidak bisa berbahasa manusia. Ia memang tampak berkeluh kesah dan raut mukanya nampak sedih. Tapi ia tidak bisa menjelaskan kemana dua anaknya. Saya coba mencari-cari di koridor samping, tempat yang biasa menjadi lokasi tidur siang anak-anaknya. Dan kosong.
Seharusnya saya senang anak-anak kucing itu semua pergi. Beban memberi makan kucing akan jauh berkurang. Tapi rasanya ada sesuatu yang hilang. Bulan lalu saya masih bisa mengintip dari jendela ulah anak-anak kucing yang lincah. Memberi mereka susu dan memperhatikan mereka berlatih meloncat hingga berlari. Dimana mayat mereka? Apakah mereka hilang atau tewas? Hanya Nori yang tahu.