Anak Kucing Terlantar
Aku mendengar suara itu. Suara anak kucing yang memelas. Ia sepertinya tak jauh dari rumahku. Ya, ia ada di luar pagar. Melihatku bersama Ponoc, Kecil, dan Snow White ia mendekat dengan ragu-ragu.
Anak kucing itu masih kecil. Ia kurus dan kotor. Usianya mungkin baru sebulan lebih.
Kenapa ia sendirian di luar. Siapakah induknya?
Aku menyiapkan makanan kucing untuknya. Ketiga kucing nampak ragu menyapanya. Ponoc hanya memandanginya. Raut mukanya nampak prihatin. Mungkin ia berkata dalam hati kalau nasibnya lebih baik karena masih punya saudara, induk dan kucing besar berupa manusia.
Aku menyodorkan makanan kucing ke arahnya. Ia takut-takut. Ia ragu.
Hingga aku berangkat kerja anak kucing itu masih duduk memelas. Induknya tak kunjung datang.
Petang hari anak kucing itu telah pergi entah kemana.