Es Te Em Je

STMJ

Minuman susu dengan telur madu jahe itu terhidang di depanku. Warnanya putih kekuningan berkat kuning telur, madu, dan jahe. Menghirupnya saja sudah membuatku terasa hangat.

“Pus…beli STMJ dulu yuk!” ajak temanku. Aku waktu itu batuk cukup parah hingga sempat tak masuk kerja. Aku memaksakan diri masuk karena aku terhitung masih karyawan masa percobaan saat itu. Alhasil aku kadang-kadang tak berhenti batuk membuatku tak enak kepada sekelilingku.

Kawanku mengantarku pulang. Kami sering pulang bareng kala itu karena searah. Ia lalu memesan dua gelas STMJ.

Tempatnya sederhana. Hanya gerobak dan beberapa bangku. Namun nampak rame. Air jahe mendidih dituangkan ke telur yang telah dikocok. Lalu ditambah susu putih cair yang juga hangat plus madu. Aku menghirup uapnya langsung terasa hangat.

STMJ-nya nikmat. Susunya bukan susu kental manis, tapi susu cair yang gurih dan tak begitu manis. Gulanya dari madu. Aku meminumnya perlahan-lahan, menikmatinya. Tenggorokanku rasanya enak.

Aku tidur pulas usai minum STMJ. Dan besoknya batukku benar-benar hilang. Aku begitu takjubnya. Lalu dengan bersemangat mengucapkan terima kasih ke sobatku itu.

Sayangnya aku tak tahu tempat dan nama penjual STMJ itu dan lupa menanyakannya. Ramuannya benar-benar mujarab. Hangat, nikmat, dan ampuh mengusir masuk angin dan batuk.

Di depanku STMJ-nya masih panas mengepul. Kutiup-tiup permukaannya biar agak dingin. Kuseruput..ah nikmatnya. Tak berasa amis telur sama sekali, susu, madu, jahe,dan telur kompak melebur menjadi minuman yang sedap.

Iklan

~ oleh dewipuspasari pada Januari 7, 2021.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

 
%d blogger menyukai ini: