Kisah Cinta Eggnoid dalam “Eggnoid: Cinta & Portal Waktu”
Bagaimana bila kamu mendapatkan hadiah untuk menepis rasa sedih dan sepimu berupa Eggnoid? Cerita tentang Eggnoid dari masa depan ini tersaji dalam film berjudul “Eggnoid: Cinta & Portal Waktu”.
Adalah Kirana Chandra Putri (Sheila Dara) yang pada ulang tahunnya ke-17 mendapatkan kejutan. Ia mendapati ada seorang manusia di dalam sebuah wadah. Ia disebut Eggnoid yang konon dikirim dari masa depan. Makhluk itu memanggilnya Mama.
Setelah hari tersebut Eggnoid yang diberi nama Eggy (Morgan Oey) itu tinggal bersama Ran (panggilan akrab Kirana) dan tantenya, Diany (Luna Maya). Sehari-harinya Ran kuliah dan Eggy bekerja di sebuah kedai es krim
Keduanya hidup seperti biasa sehari-harinya hingga suatu ketika Eggy senang Ran memberinya kue untuk peringatan hari menetasnya. Salah satu bagian tubuhnya bersinar karena bahagia. Rupanya perasaan itu adalah jatuh cinta.
Padahal aturan dasar Eggnoid adalah dilarang jatuh cinta kepada masternya. Ia diberikan misi membuat masternya bahagia dan jatuh cinta ke orang lain. Eggy pun merasa gundah. Ia was-was dikirim kembali ke masa depan.
Terkenang “Konrad si Anak Instan”
Waktu menonton “Eggnoid: Cinta dan Portal Waktu” aku lantas teringat akan sebuah novel berjudul “Konrad Si Anak Instan” yang dibuat Christine Nostlinger tentang manusia buatan, master, dan petugas dari masa depan. Kemiripannya hanya itu, cerita lainnya dalam film ini berlainan.
Aku juga pernah terinspirasi dengan novel itu dengan membuat cerita tentang kekasih yang bisa dipesan sesuai keinginan dengan judul “Pacar Instant”. Namun tak ada master dan petugas masa depan, hanya manusia yang mengaku kekasih yang tiba-tiba muncul dengan kepribadian dan fisik sesuai yang diharapkan.
Oh iya film ini diangkat dari komik di Webtoon karya Archie The Red Cat. Gambar komiknya bagus dan ceritanya agak berbeda dengan versi layar lebarnya.
Nilai Plus Film Ini
Aku mengapresiasi para pemerannya. Ada Sheila Dara dan Morgan Oey yang berakting apik. Sheila di sini nampak santai dan natural. Ini sepertinya penampilannya kedua bersama Visinema Pictures setelah “Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini”.
Morgan juga pastinya lumayan bersusah payah menjadi sosok Eggy yang polos. Ini peran yang menarik dan berbeda bagi Morgan dan memang kemampuan aktingnya terus berkembang.
Interaksi Morgan dan Sheila juga enak disimak. Keduanya tak nampak canggung.
Pemeran lainnya seperti Luna Maya sebagai tante Diany, Kevin Julio sebagai Aji yang naksir Ran, dan dua petugas masa depan Zion dan Zen yang diperankan Martin Anugrah dan Reza Nangin juga berakting apik. Demikian pula dengan Fatih Unru yang berperan sebagai Zuma. Meski adegannya tak banyak, penampilannya cukup berkesan.
Bagian lainnya yang patut diapresiasi adalah eksekusi ceritanya. Ini adalah kisah dengan unsur sains dan fantasi. Pastinya sulit menampilkan ceritanya agar terasa wajar. Salut buat Naya Anindhita (“Sundul Gan: The Story of Kaskus”) sebagai sutradara yang berupaya menampilkan kisah Eggnoid dan petugas masa depannya untuk nampak “wajar” dan “membumi”.
Satu lagi yang membuatku suka akan film ini adalah visualnya indah. Di bagian awal dibuka dengan semacam animasi. Lalu gambar tiap-tiap adegannya menggunakan gradasi dan filter yang nyaman dan enak di mata. Bahkan adegan di sudut-sudut kampus juga nyaman dinikmati.
Ada beberapa dialog dalam film ini yang bagiku cukup menarik.
1. Zuma: Setiap materi di semesta mempunyai awal dan akhir. Di tengahnya diisi oleh perjalanan keputusan yang tak terhingga jumlahnya. Ketakutan, keberanian, keyakinan, keraguan, kemalasan, dan semangat. Semua variabel pembawa benar dan salah. Hasil akhir itu tidak relevan bagi kami. Perjalanan benar dan salah itu yang kami cari.
2. Zen : Hidup ini bagaikan konser orkestra dan Eggnoid itu bagaikan pembalik halaman di dalam sebuah konser orkestra yang pekerjaannya itu membalikkan halaman not balok dari seorang musisi, supaya dia bisa melanjutkan permainan. Tapi pembalik halaman itu bukan bagian dari musisi di dalam orkestra. Pembalik halaman ini support system. Begitu juga dengan Eggnoid.
Gambar dari KaoriNusantara, Tirto, dan Netflix