Film “Aum”, Potensial Tapi Bikin Lelah
Film “Aum” pada akhir bulan lalu mengundang euforia. Film yang dibintangi Jefri Nichol dan Chicco Jerikho ini rilis di Bioskop Online, merupakan kolaborasi pertama mereka.
Film ini berlatar tahun 1998 di mana para pemuda sedang sibuk menyiapkan aksi untuk menuntut reformasi. Di antara mereka ada sosok Satriya (Jefri Nichol), yang memiliki kakak yang merupakan anggota militer
Ketika kawan-kawan rekan perjuangannya tahu Satriya memiliki kakak seorang militer, mereka marah. Namun, Satriya meyakinkan mereka bahwa kakaknya menolongnya dan menjadi desertir. Ia lalu mengajak teman-temannya untuk segera bergerak.
Adegan berikutnya membuat penonton heran. Oleh karena rupanya ada sosok sutradara bernama Panca (Chicco Jerikho) yang menerima pesanan membuat film untuk menunjukkan reformasi itu penting. Produser film tersebut adalah Linda Salim (Agnes Natasya Tjie) yang menerima pesanan film dari pihak tertentu.
Sebenarnya apa yang terjadi pada situasi tersebut?
Film yang dibesut oleh Bambang “Ipoenk” Kuntara Mukti dan didistribusikan oleh Bioskop Online ini memiliki premis yang potensial. Ia menyuarakan pesan agar bebas berbicara.
Dari segi visual, film ini patut diapresiasi. Setnya cukup menggambarkan situasi tahun 98 yang kisruh. Dari akting pemain juga bagus. Jefri di sini tampil menonjol dengan perannya yang berbeda dengan biasanya.
Jalan ceritanya sayangnya agak monoton meski ada beberapa kejutan dan twist. Hal ini juga ditambah dengan dialog yang banyak adu otot, sehingga membuat kesan lelah ketika menyaksikannya. Ada banyak pertengkaran, lelah mendengarnya.
Di luar itu film berdurasi 85 menit ini patut diapresi karena memberikan suguhan yang berbeda dari film-film Indonesia pada umumnya. Lantas apa itu aum yang menjadi judul film ini? Kalian tonton sendiri ya, tiketnya Rp 20 ribu.
Gambar milik Bioskop Online