Deftones vs Disturbed

Dua band, Deftones dan Disturbed memang sama-sama berkiprah di genre rock. Tapi keduanya memiliki rasa berbeda. Gaya bermusik yang berlainan dan memiliki ciri khas. Tapi entah kenapa ingatanku tentang dua band ini kadang-kadang bercampur-aduk.

Aku suka kedua band ini. Lagu-lagu kedua band ini masih suka kudengar. Dulu waktu masih suka mengikuti album-abum soundtrack film, kedua band ini tergolong yang rajin mengisi album soundtrack film.

Bulan lalu aku menulis tentang Deftones di Kompasiana (link-nya di sini). Mereka telah berkiprah selama tiga dekade dengan personel sebagian lama dan ada pula personel baru. Band asal California ini digawangi oleh Chino Moreno sebagai vokalis, Stephen Carpenter di posisi gitar, Abe Cunningham sebagai drummer, Sergio vega sebagai basis dan Frank Delgado sebagai keyboardis.

Hingga saat ini Deftones telah merilis delapan album. Tahun depan mereka akan meluncurkan album baru berjudul “Will Definitely” dan akan terlibat dalam even musik Epicenter Festival 2020.

Tentang musik Deftones menurutku lirik-lirik dan nuansanya suram. Cocok menjadi tembang pengiring film-film thriler dan horor. Gaya bernyanyi Chino itu khas, ia tak bernyanyi secara runtut, setiap kata seolah dikunyahnya, dipikirkannya seperti sedang bergumam. Menurutku gaya bernyanyinya itu seksi dalam makna yang berbeda dengan pemahaman umum.

Lagu-lagu Deftones yang kusuka di antaranya “My Own Summer” yang membuatku ingin berlari kencang sebelum matahari terbit. Lagu lainnya yang membuatku ingin melakukan perjalanan panjang yaitu “Passenger”, “Change”, “Be Quiet and Drive (Far Away)”, “Bored”, “Elite”, dan “Phantom Bride”.

Paling asyik mendengarkan Deftones ketika begitu banyak pekerjaan dan harus dituntut cepat menyelesaikannya. Lagu ini seolah-olah memberikan tambahan energi bagiku. Lagu ini juga cocok digunakan untuk menemani berlari atau melakukan perjalanan panjang pada saat langit telah dan masih gelap. Ada sensasi tersendiri.

Nah, untuk Disturbed ini aku juga mengenalnya lewat album soundtrack film “Queen of The Damned”. Meskipun filmnya buruk, lagu-lagu soundtrack-nya bagus-bagus.

“Down With The Sickness” merupakan tembang Disturbed yang paling beken. Lagu ini ditulis oleh Dan Donegan, David Draiman, Steve Kmak dan Mike Wengren. “Down with The Sickness” dirilis pada tahun 2000. Lagu ini beken karena pada awal dan akhir lagi si vokalis memberikan bunyi unik ooh wah ah ah ah, sehingga lagu ini sering diplesetkan sebagai tembang ooh-wah-ah-ah.

Meskipun lagu ini laris manis dan paling dikenal, rupanya isi lagu ini sedih. Lagu ini memiliki cerita tentang penyiksaan anak oleh ibunya, yang dialami oleh si vokalis, David Draiman. Lirik ini jelas tergambar dalam bait terakhir.

No mommy, don’t do it again
Don’t do it again
I’ll be a good boy
I’ll be a good boy, I promise
No mommy don’t hit me
Why did you have to hit me like that, mommy?

Lagu mereka yang juga beken adalah “Stupify” yang juga dirilis pada tahun yang sama. Lagu ini juga memiliki lirik yang suram. Menurutku lagu ini tentang seseorang yang sulit menyesuaikan diri dan kemudian memaksakan diri. Hal ini kemudian membuatnya tertekan.

Disturbed memang mendulang hits pada album pertama dan dua tembang tersebut. Tapi sebenarnya mereka juga memiliki tembang-tembang yang juga apik di album berikutnya. Lagu-lagu yang enak didengar tapi liriknya kadang-kadang begitu kelam di antaranya “Violence Fetish”,” The Vengeful One”, “Just Stop”, “Who”, “Dragonball Z, dan “Stricken”.

Disturbed memiliki ciri khas terutama dari vokal dan gaya bernyanyi David Draiman. Oh ya mereka juga sesekali membawakan lagu di luar genrenya, seperti cover “Sound of Silence” yang begitu syahduh. Mereka juga pernah membawakan lagu milik Metallica “Fade to Black”. Lumayan bagus, meski aku lebih suka versi Metallica.

Band asal Chicago yang didirikan tahun 1994 ini telah memiliki tujuh album. Tahun depan mereka juga berencana merilis album baru. Saat ini personelnya selain Dan Donegan, yaitu Mike Wengren di drum, Dan Donegan di gitar, dan John Moyer di posisi bas.

Memang untuk lagu lebih banyak lagu Deftones yang kudengarkan daripada Disturbed. Tapi kedua band ini sama-sama bagus dan memiliki gaya yang berbeda. Keduanya asik didengarkan saat sudah makan siang agar tidak mengantuk di tempat kerja.

Gambar: web Deftones, Loudwire, thewoodlandsresort, underthegunreview

 

Iklan

~ oleh dewipuspasari pada Desember 4, 2019.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

 
%d blogger menyukai ini: