Tilik
Hari ini sebuah film pendek sedang ngetren. Ia banyak dibahas di kanal medsos seperti Twitter dan grup percakapan. Judulnya “Tilik” atau juga bisa dimaknai menjenguk. Ceritanya berlatar di desa Bantul, Yogyakarta.
Dikisahkan ada rombongan ibu dari desa naik truk. Mereka rupanya hendak menjenguk bu Lurah yang tiba-tiba ambruk sakit dan dilarikan ke rumah sakit. Salah satu warga diberitahu Dian, gadis di desa tersebut yang menemani Fikri, anak bu Lurah ke rumah sakit di kota. Oleh karena mendadak maka mereka pun menyewa truk.
Di sepanjang perjalanan ada salah satu ibu bernama Bu Tejo yang terus menggunjingkan Dian. Ia curiga gadis muda seperti Dian melakukan hal yang kurang pantas karena ia punya barang baru dan mahal padahal ia bukan orang kaya dan tidak melanjutkan kuliah.
Salah satu ibu dari rombongan tersebut, Yu Ning, terus mengingatkan Bu Tejo agar tak menyebarkan desas-desus karena bisa mengarah ke fitnah. Tapi bu Tejo tak peduli dan menunjukkan info di medsos. Ibu-ibu lainnya manggut-manggut dan mulai banyak yang terpengaruh dengan kata-kata bu Tejo.
Perjalanan mereka terhenti karena kebelet pipis hingga disetop polisi. Aksi inilah yang kocak dan membuat tertawa terbahak-bahak. Hingga kemudian penonton diperlihatkan penutup yang menarik.
Ya dialog-dialognya terasa dekat dengan keseharian. Sosok seperti bu Tejo bisa ditemui di mana saja. Ia suka merasa dirinya paling benar dan suka menggunjing.
Sosok bu Tejo ini memang yang paling mencuri perhatian di film berdurasi 30 menitan ini. Mimik dan gestur tubuhnya meyakinkan penonton betapa berbisanya lidahnya. Ia sosok mengerikan jika menjadi provokator kebencian hahaha.
Bu Tejo menjengkelkan tapi juga menggemaskan.
Meski adegan banyak di atas truk dan menggunakan dialog bahasa jawa ngoko tetap asyik dinikmati. Terasa natural. Adegan kocaknya juga pas, tidak berlebihan.
Nah penutup ya juga tak kalah mencengangkan.
Seru-seru. Film pendek ini ada di YouTube dan bisa disaksikan sejak HUT RI kemarin. Film besutan Wahyu Agung Prasetyo ini rupanya telah dirilis tahun 2018.
Dewipuspasari's Weblog 
liat bu Tejo jadi inget sosok bu Subangun di sinetron Keluarga Rahmat th 80an.
nyinyir & tukang gosipnya sama.
bisa dibilang bu Tejo = bu Subangun versi Jawa 😀
Hahaha iya. Itu aku masih kecil banget. Lupa-lupa ingat ceritanya, tapi wajah bu Subangunnya ingat. Kalau bu Subangun itu jahat ya, suka marahi.