Nasi Jagung
Di rumah sering lewat penjaja makanan. Ada gatot tiwul dan nasi jagung. Yang terakhir itu bikin aku penasaran.
Aku dua kali berlari ke luar memanggil si penjual, tapi tak beruntung karena ia berlalu dengan cepat. Siang ini aku beruntung. Aku bisa menikmati nasi jagung.
Sudah lama sekali aku tak menyantap nasi jagung. Dulu almarhum bibi kadang-kadang membawanya. Nasi jagungnya bercampur dengan nasi beras putih, lalu disantap dengan ikan asin.
Nah versi penjual keliling ini adalah nasi jagung yang jagung semuanya. Tanpa ada campuran beras. Jagungnya juga ditumbuk halus.
Rasanya bagaimana?
Harga seporsi nasi jagung ini enam ribu rupiah. Aku lega karena rasa penasaranku terbayar. Nasi jagung ini dikemas dalam wadah plastik bening kecil. Isinya selain nasi jagung, ada dua ikan asin kecil dan urap-urap. Itu saja.
Di luar dugaan, sambal urap yang manis pedas gurih begitu serasi dengan nasi jagung yang hambar berserat. Ia memberikan rasa dan aroma. Demikian juga dengan ikan asin. Urap dan ikan asin rupanya kawan yang tepat untuk bersantap dengan nasi jagung.
Oh iya meskipun nampak kecil porsinya, rupanya aku tak habis. Baru habis duapertiganya. Karena berserat, maka nasi jagung bikin mudah kenyang. Cocok buat yang lagi diet, juga hemat.