Masihkah Mengoleksi Buku dan Album Musik di Era Digital?
Apabila ku pulang ke Malang, aku suka membuka meja belajarku. Buku-buku koleksiku sebagian masih ada di sana, seperti majalah, novel, komik, dan sebagainya. Belum semuanya kupindahkan ke rumahku sekarang. Di antara koleksiku itu terdapat bundelan kliping.
Jaman dulu guru doyan menugaskan murid-muridnya mengkliping. Kliping olah raga, budaya Indonesia, hingga kliping resep masakan. Aku masih beruntung orang tuaku berlangganan koran dan sering membeli majalah. Alhasil tugas itu pun membuatku makin jeli memerhatikan isi koran dan majalah, bukan sekedar membaca judulnya.
Gara-gara tugas kliping tersebut aku mengoleksi berbagai tema lainnya. Tema-tema tersebut di antaranya berbagai penemuan purbakala, resep masakan, aneka tips memasak, kumpulan resensi film juga band dan aktor/aktris ternama.
Aku masih ingat beberapa momen yang penting seperti pencurian benda bersejarah di Museum Gajah, kemudian bagaimana film Legend of The Fall melambungkan nama Brad Pitt di jagat Hollywood, serta bagaimana Jon Bon Jovi memulai karirnya dengan menjadi pramuniaga toko sepatu yang andal.
Sebagian kliping itu masih tersimpan rapi hingga sekarang. Sebagian artikel dan beritaku yang dimuat di koran juga kukliping. Aku masih menyimpan artikelku tentang pekan Surabaya Full Music dan sebagian tentang kasus Face Off.
Kliping koran adalah salah satu koleksiku. Aku dulu juga mengoleksi berbagai hal, seperti mengoleksi buku bacaan dan kaset juga CD musik. Saat ini aku telah memiliki satu buah rak besar buku dan empat rak buku dengan tiga lapis. Masih banyak bukuku yang tak tertampung di rak tersebut. Aku kadang-kadang ingin punya ruangan sendiri khusus untuk menyimpan buku dengan rak besar penuh buku seperti dalam Beauty and The Beast.
Koleksi kasetku hanya sebagian kecil yang kubawa. Tak ada tape compo sehingga aku tak bisa memutarnya. Hanya beberapa CD musik yang kusimpan seperti milik Linkin Park dan The Used.
Koleksiku lainnya berupa pita rambut. Dulu sih. Aku dulu suka membeli pita meteran dan aneka jepit rambut lucu-lucu.
Dulu aku juga menyukai kertas kado dan kertas yang lucu-lucu. Kertas kado dan aneka kertas tersebut kukumpulkan dan aku membuat kartu ucapan atau hiasan kado lainnya dari kertas-kertas tersebut. Aku gembira apabila mereka menyukai kartu ucapan buatanku.
Sejak adanya era digital aku mulai malas mengoleksi apapun. Kecuali buku-buku tertentu yang aku gandrung akan cerita dan mengagumi penulisnya. Masih banyak juga buku yang tidak ada versi digitalnya.
Wah kapan ya koleksi Dinotopiaku komplet?
Kalian suka mengoleksi apa?
Saya malah baru mulai ngoleksi vinyl dan kaset tape, setelah sekian lama dari kanak kanak cuma plongo plongo gak tau menau tentang nikmatnya mendengar dan menikmati moment memutar vinyl wkwkwk, btw saya mulai ngoleksi vinyl pertama bahka tanpa punya turntable wkwk
Wah penasaran dengan bunyi vinyl. Setahuku dulu ayah juga punya tapi pemutarnya nggak ada.
Hasilnya lebih jernih dari cd, coba beli deh biar bisa di putar itu vinyl wkwkwk
Wah jadi penasaran. Asal yang diputar bikin Kesunyian Malam kayak di Pengabdi Setan ya.
Wkwkwkwk, klau gak beli turntable mending ksih aku vinylnya dri pada nganggur wkwk
Aku nggak yakin masih ada, soalnya buku-buku dan kasetku di rumah ortu juga banyak yang menghilang.
Ah bikin kangen sekolah jadinya inget kliping. Jaman sekarang kayaknya tugas kliping udah jarang Mbak. Hehe… Aku sendiri nggak pernah kasih tugas kliping.
Kasihan muridnya ya kalau diberi tugas kliping era digital soalnya sudah jarang ortu yang langganan koran atau majalah. Tapi tugas kliping itu dulu nano-nano, senang ketika berhasil menemukannya tapi juga bikin pusing ketika tema yang diminta susah.
Tape Compo, boombox..😂😂..lama kali ya
Hahaha aku masih sempat mengalami era itu. Denger lagu pakai kaset.
Era dimana koleksi kaset bertumpuk di pojokan adalah suatu kemewahan
Hehehe iya. Dulu juga suka tukeran kaset
Kaset udah kaya buku, bisa jadi Koleksi. Di pajang di dinding, dengan cover artisnya. Wih keren
Wow iya ya. Dulu kamar kakak laki-laki juga kayak gitu. Banyak poster dipajang dengan tumpukan kaset tertata rapi.
Dulu aku punya koleksi komik dragon ball, kungfu boy, kenji. Tapi, sekarang udah ga ada, ga tau pada kemana. Dipinjam keponakan, satu persatu ilang deh ga kembali. Tapi, sejatinya itu komik juga dikasih teman2ku..😂😂😂
Wah dulu di rumah juga punya lengkap Dragon Ball dan Kungfu Boy. Yang Dragon Ball malah punya dua versi, Elex dan Rajawali Grafiti. Tapi ya gitu, sekarang tinggal beberapa aja yang masih ada. Kadang sedih kalau ingat perjuangan mengumpulkannya. Kebanyakan DB dan Kungfu Boy itu juga dari teman kakak hahaha, tapi sedih juga banyak yang hilang.
Yang paling bikin nyesak itu wayang RA Kosasih. Tinggal sedikit dan yang Mahabarata tinggal beberapa halaman aja. Sedih banget.
Tos kita sama2 suka DB, KF 👍👌
hehehe. KF sekarang ada yang baru tapi nggak tamat-tamat. Lama banget nunggu barunya.
Oh ya? Aku udah lama banget nggak update sama KF..lebih dri 15 tahun..
Chinminya sudah jadi guru dan jadi orang kepercayaan kaisar. Musuhnya makin banyak.
Oh ya? Wow keren, jadi pengen baca lagi..
cuma kelamaan, ga tamat2
Yaaa…ceritain dong…😄😄👌