Ke Klinik Hewan Lagi

Anak kucing

Merawat kucing memang perlu komitmen. Tapi cara memelihara kucing dulu dan sekarang rasanya beda. Dulu rasanya lebih muda. Kucing-kucing jarang penyakitan. Kalau sakit, paling-paling makan banyak dan minum susu hangat.

Kucing-kucing dulu rata-rata meninggal tua dan hilang. Untuk yang hilang ini aku tak paham, mereka mudah datang dan juga mudah untuk menghilang.

Aku mencoba mencarinya, tapi ketika seminggu tak juga ketemu, aku menyerah. Adakalanya mereka ternyata menghilang karena tewas tertabrak. Aku merasa sedih tapi karena dulu banyak tugas-tugas sekolah, pikiran teralihkan.

Kini semakin bertambah usia, rasanya aku makin mudah bersedih. Ketika kucing sakit, ada perasaan yang juga nelangsa. Aku lebih suka mereka rakus dan nakal, daripada mereka tak mau makan dan kesakitan.

Satu-persatu kucing hilang dan meninggal di rumah ini. Ada induk Nero, si Nori, dan beberapa anak kucing milik Nori. Lalu ada kucing yang kuberi nama Upik. Ia menghilang. Ada lagi kucing bernama Mungil Sr yang hilang dan Kidut Sr yang meninggal karena sakit. Kucing-kucing yang meninggal kukubur di bawah pohon mangga.

Hari ini aku membawa Kidut Jr dan Cipung ke dokter. Kidut menangis sepanjang jalan. Tak henti-hentinya ia mengeong ketakutan.

Lekas sembuh kucing-kucingku.

~ oleh dewipuspasari pada September 12, 2020.

2 Tanggapan to “Ke Klinik Hewan Lagi”

  1. Lekas sembuh ya kucing-kucing.. Semoga sehat selalu… Aku pun semakin ke sini semakin mudah sedih dan stres kalau ada kucing sakit 😣

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

 
%d blogger menyukai ini: