Ke Klinik Hewan Lagi
Merawat kucing memang perlu komitmen. Tapi cara memelihara kucing dulu dan sekarang rasanya beda. Dulu rasanya lebih muda. Kucing-kucing jarang penyakitan. Kalau sakit, paling-paling makan banyak dan minum susu hangat.
Kucing-kucing dulu rata-rata meninggal tua dan hilang. Untuk yang hilang ini aku tak paham, mereka mudah datang dan juga mudah untuk menghilang.
Aku mencoba mencarinya, tapi ketika seminggu tak juga ketemu, aku menyerah. Adakalanya mereka ternyata menghilang karena tewas tertabrak. Aku merasa sedih tapi karena dulu banyak tugas-tugas sekolah, pikiran teralihkan.
Kini semakin bertambah usia, rasanya aku makin mudah bersedih. Ketika kucing sakit, ada perasaan yang juga nelangsa. Aku lebih suka mereka rakus dan nakal, daripada mereka tak mau makan dan kesakitan.
Satu-persatu kucing hilang dan meninggal di rumah ini. Ada induk Nero, si Nori, dan beberapa anak kucing milik Nori. Lalu ada kucing yang kuberi nama Upik. Ia menghilang. Ada lagi kucing bernama Mungil Sr yang hilang dan Kidut Sr yang meninggal karena sakit. Kucing-kucing yang meninggal kukubur di bawah pohon mangga.
Hari ini aku membawa Kidut Jr dan Cipung ke dokter. Kidut menangis sepanjang jalan. Tak henti-hentinya ia mengeong ketakutan.
Lekas sembuh kucing-kucingku.
Lekas sembuh ya kucing-kucing.. Semoga sehat selalu… Aku pun semakin ke sini semakin mudah sedih dan stres kalau ada kucing sakit 😣
Amiin, iya nih rencana mau rajin kontrol dan setelahnya mau kuvaksin lengkap biar ga mudah sakit.