Apa Kata Warnamu tentang Gaya Berwisatamu?
Kamu paling suka berwisata seperti apa? Ke pantai kah atau ke gunung kah, atau wisata sejarah seperti ke museum, atau malah lebih suka ke pusat perbelanjaan modern dan berbelanja? Hemmm selain ke pusat perbelanjaan modern aku suka semuanya, apalagi jika mengunjungi obyek wisata alam. Lantas apakah kamu lebih suka suka light travel yang cepat ringkas atau juga flashpacker atau yang berminggu-minggu? Wah pertanyaan susah, aku tanya warnaku dulu deh.
Lho kok tanya warna hehehe. Ternyata warna kepribadian kita itu bisa ada kaitannya dengan pilihan gaya berwisata kita. Ya karena pilihan warna itu bisa berpengaruh ke banyak hal, baik dari karakter kepribadian maupun mempengaruhi suasana hati.
Aku sendiri merasa warna favoritku berubah seiring dengan usiaku. Dulu aku suka banget warna hitam. Baju-bajuku rata-rata hitam dan gelap. Aku suka warna hitam karena berkesan misterius dan tenang. Mungkin hal ini juga disebabkan aku merasa penggemar musik cadas itu juga suka warna hitam. Sampai-sampai blog ini kupilih dengan warna latar hitam.
Ketika aku benar-benar terpaku dengan warna hitam, favoritku bepergian saat liburan adalah ke perpustakaan, toko yang mengobral DVD, toko buku loak mencari buku-buku lawas dengan harga terjangkau, juga nonton konser musik dan teater. Ya, dulu aku suka banget melewatkan Jumat malam di Taman Ismail Marzuki menonton pertunjukan teater ataupun seni kontemporer. Pada waktu-waktu tertentu aku menonton konser musik cadas sendirian atau menonton pertunjukan orkestra. Saat berkarakter baju hitam, aku lebih suka jalan-jalan sendirian. Aku merasa bebas, tidak perlu terpatok jadwal dan tidak perlu marah-marah ke teman karena beda preferensi tujuan.

Saat suka warna hitam, aku paling suka ke perpustakaan atau belanja buku di toko buku loak
Namun sejak aku bekerja aku menyadari jika aku punya jiwa ingin bersosialiasi. Ayolah jangan terkurung pada diri sendiri, bukalah dirimu. Maka aku pun kemudian menambahkan warna merah marun dalam hidupku. Aku mulai menyukai warna merah terang dan warna merah marun. Menurutku merah itu seksi, sportif dan berani.
Ketika warna merah hadir dalam hidupku, aku merasa lebih berani dan spontan. Jika dulu aku jalan-jalan di zona nyamanku, maka aku mulai ikutan berwisata di grup yang pesertanya tak ada yang kukenal sebelumnya. Awalnya aku cemas tapi kemudian ternyata tak perlu. Aku ternyata bisa menikmatinya.
Kami ke Karimunjawa kemudian ke Anak Gunung Krakatau, Ujung Genteng, dan ke Derawan bersama kawan-kawan yang dulunya asing bagiku. Dengan grup pertemanan yang berbeda kami menuju Phuket dan Vietnam. Jika ditanya dimana kami bertemu, maka kami bakal tersenyum. Aku hanya kenal satu orang di antara dua atau empat lainnya. Perempuan yang kuanggap seperti sepupuku tersebut bertemu denganku secara tak sengaja di Dieng hehehe. Hidup itu lucu ya.

Kebanyakan dari kami kenal di tempat

Susur Sawarna bareng kawan-kawan
Ketika warna merah hadir dalam hidupku, aku memang jadi lebih berani dan terbuka. Aku juga mulai melakukan perjalanan solo menuju Bali dengan singgah ke Ijen. Kemudian juga melawat ke Sumbawa dengan naik feri. Adrenalin saat merasa was-was berlibur sendirian itu ternyata memompa rasa percaya diri dan kemampuanku beradaptasi. Aku mendapatkan kawan-kawan baru, bertemu dengan hal-hal yang tak ada dalam buku travelling, dan sebuah pengalaman yang tak terlupakan.
Ya, kini aku semakin bertambah usia. Aku mungkin tak secadas dan senekat masa muda. Dari berbagai perjalanan tersebut aku paling merasa nyaman untuk berwisata dalam grup kecil, dua orang dan maksimal empat. Lebih asyik lagi jika orang-orangnya kita kenal, terutama dari segi hobi. Aku sendiri kurang suka foto selfi, jadinya agak merasa gimana gitu jika bepergian dengan orang-orang yang terlalu sering berfoto, agak buang-buang waktu. Asal tak sepuluh kali selfie di tempat yang sama, okelah. Jika lebih dari itu bye bye, mending janjian bertemu di suatu tempat, sehingga sama-sama puas dan senang.
Aku masih suka berkunjung ke museum dan cagar budaya. Tapi tetap favoritku adalah wisata alam, baik pantai, air terjun, danau, maupun pegunungan. Jika aku lagi bete bekerja kadang aku suka jalan-jalan atau sekedar duduk-duduk di danau UI. Rasanya tenang dan damai. Ya, aku sekarang suka tempat wisata yang tenang dan tidak terlalu ramai oleh wisatawan, apalagi jika sedikit-sedikit disenggol oleh mereka yang bingung dengan tongkat selfie-nya. Ooh tidak. Aku masih suka ke wisata alam, perpustakaan, dan museum. Menonton konser juga masih suka, saat ini aku lebih condong ke musik orkestra yang tenang.

Ternyata dari dulu aku suka dengan warna hijau tosca lautan (gambar milik mas Teguh Sudarisman)

Warna air di Gua Pindul juga hijau tosca, menenangkan
Oh ya ternyata pergeseran kesukaanku ada kaitannya dengan warna pilihanku. Aku dapat email untuk mencoba tes warna dari situs knowypurcolor . Ada berbagai pertanyaan, seperti es krim favorit, karakter yang mewakili, hewan favorit, dan sebagainya. Ketika selesai eh ternyata warnaku adalah hijau tosca, bukan merah dan bukan hitam. Karakter hijau tosca dikenal sebagai karakter yang damai, tenang, dan mudah disukai, juga mudah bertema. Wah… jika diperhatikan aku juga suka dengan panorama alam yang memiliki warna hijau tosca seperti permukaan kawah di Ijen, warna laut di Indonesia bagian timur, dan sebagainya. Warna hijau tosca menentramkan.
Ngomong-ngomong aku juga ternyata punya beberapa warna hijau tosca dan waktu ke Macao-Hongkong beberapa waktu lalu kugunakan. Eh ternyata mood-ku jadi agak kalem dan lebih tenang ketika memakainya. Aku jadinya juga agak kurang nyaman jika berbagai tempat yang sangat ramai. Tapi langsung segar jika tempat wisatanya damai seperti di benteng atas bukit.

Fortaleza do Monde yang tenang

Menyelipkan warna hijau tosca sebagai aksen di jalan-jalan Macao (foto: mas Deddy Huang)

Warna panorama Macao dari Macao Tower dari atas kelihatan hijau tosca
Oh ya dari tes kepribadian itu aku baru tahu jika kemudian berujung ke kalkulator Casio. Eh apa hubungannya ya. Kenapa kalkulator perlu warna-warni dan apa hubungan kalkulator dengan jalan-jalan? Ternyata ada lho hubungannya hehehe.

Cek gaya dan warna di situs ini
Casio merilis produk kalkulator warna-warni yang unyu, namanya CASIO Colorful Calculator. Setelah mengisi pertanyaan tersebut, ternyata warna CASIO MyStyle adalah hijau tosca. Wah pas juga dengan selera berwisataku yang lagi suka yang kalem dan damai. Oh ya penyuka warna tosca juga disebut sebagai mereka yang suka multitasking, pas banget, karena saat aku berwisata terkadang aku sekaligus membuat draft tulisan.
Aku mendapat kode promo 20 persen untuk membeli kalkulator unyu ini. Harganya saat aku beli di Matahari Mall sekitar Rp 90 ribu. Pesanannya cepat tiba di rumah dan bentuk juga warnanya cakep. Aku langsung buka dan menggunakannya untuk menghitung pengeluaran bulanan. Oh ya warna-warnanya bagus-bagus ada yang kuning , biru, dan merah muda.

Wah #CasioMyStyle – ku Hijau

Harga Colorful Calculator ini tidak begitu mahal

Unyu warnanya dan ada garansi satu tahun
Kalkulator ini tanpa baterai, jadinya hemat energi, cukup dengan baterai matahari. Ukurannya pas di tangan, juga mudah digunakan dan ada garansinya. Kalian bisa pakai kodeku CASIOBLOGQA1420 untuk dapat potongan harga 20 persen. Waktu aku beli kalkulator ini pakai kode voucher WINCASIOCA1030 yang kudapat setelah mengisi “know your true color“
Aku suka membawa kalkulator ini saat bepergian. Suamiku bertanya-tanya buat apa sih? Aku tertawa, jika dengan adanya kalkulator ini aku jadi lebih hemat dan terencana saat bepergian.
Waktu ke Macao dan Hongkong, kalkulator ini sangat bermanfaat. Jika aku mulai kalap berbelanja maka aku mengeluarkan kalkulator dan menghitung kursnya. Kelihatannya murah 100 dolar Hong Kong (HKD). Namun dengan kurs beli waktu itu Rp 1725 ribu maka harganya jadi Rp 172.500, wah lumayan mahal kan. Aku beli macam-macam dan sudah mencapai Rp 593.400,- jika dikurskan. Hehehe kalau tanpa ada kalkulator hijau tosca ini aku jadi makin kalap belanja nih.

Baru 170HKD

Ketika dirupiahkan sudah Rp 500 ribu lebih sekian
Oh ya kalkulator ini juga membantu waktu proses tawar-menawar jika keluar negeri. Apalagi jika penjualnya tidak bisa berbahasa Inggris. Jadinya aku tinggal sodorkan kalkulator dan ia mengetikkan angkanya. Hihihi, daripada susah pakai bahasa isyarat, bahasanya diganti angka di kalkulator.
Saat ini kalkulator CASIO MyStyle ini setia di tasku. Biasanya kubuat untuk belanja di supermarket agar belanja tetap hemat dan terarah. Warna hijau toscanya yang manis bikin aku jadi terasa tenang.
Wah tahun ini kemana lagi ya rencananya. Kalau misalkan ke Jepang, perlu duit berapa ya. Pencet kalkulator dulu. #CasioMyStyle kawan buat berbelanja dan atur keuangan:)
Lucu banget sih itu warna kalkulatornya.
Aku jadi pengen beli deh yang warna merah.
Waktu itu aku ngiranya dapat warna merah, eh ternyata dapatnya hijau tosca, surprise juga.
Asyik ya dari warna kesukaan mengambarkan tujuan wisata kita. Aku suka orange, bisa diterawang kak? š
Wah mba Gita orangnya supel dan ceria. Mba Gita kayaknya cocok wisata ramai-ramai, kemana saja boleh asal rame-rame. Eh itu terawangan bukan dari ahlinya:p
Aku sukaaaa Casio yang sooo colorful ini ya mbaa
Warnanya unyu, aku suka bawa sekarang buat belanja:p
Wah ternyata gitu? Aku belum coba jadi belum tau warna kepribadianku apaan. Kok penasaran ya jadinya :’)
Hihihi kayaknya Putri orangnya ceria dan mudah bergaul.
Warna warni..kece banget kalkulator Casio…aku suka warna purple..ada gak ya..
Bikin semangat kerja ngitung2 dikantor
Iya lucu warna-warnanya. Kayaknya nggak ada warna ungu.
Baru dijual online kayanya ya? Soalnya kmrn sempet tanya di toko buku, belum ada casio yg warna warni.
Aku belinya Januari sih di online. Iya ya bisa jadi malah belum ada di toko fisik.
Saya dulu pernah ngobrol sama org turkiye, pas beli kebab dia sodorkan kalkulator š
Hehe iya dulu pedagang LN suka langsung nyodorin kalkulator jika susah dalam hal bahasa.
Ternyata warna memilki banyak makna ya…
iya, beda warna bisa beda karakter
Kalkulator casionya unyu banget ya, cari ah
iya unyu
kalo saya suka ijo genjreeeeng hehehe … hmm jenis traveler macemm apa yak si ijo genjreng itu? š
Kayaknya suka wisata alam dan cinta damai. Jadinya santai saja jika ada beberapa peserta wisata yang kemauannya berbeda. Eh analisa awam:p
Aku suka traveling juga dan lucu juga idenya untuk bawa kalkulator supaya bisa langsung tahu konversi mata uang negara itu ke rupiah, jadi belanjanya ga kelewatan. Kalkukator hijaunya lucu
Hihihi biar ga bablas belanjanya juga memudahkan proses tawar-menawar jadinya bawa kalkulator.
Wah klo kalkulator nya warna-warni gitu bisa nyocokkin sama aksesoris tempat kerja
Hehehe lucu
Aku sukanya warna biru tapi pas nyoba tes kok malah katanya true colorku putih yaa š
Aku juga suka merah dan hitam,kucoba tes warna jadi tosca. Mungkin ada sisi dari warna tsbt yang ada pada kita tanpa disadari
Warnanya imut ya. Kalkulator emang benda yang sangat membantu untuk mengatur keuangan biar nggak over budget.
Iya mba Tya, aku tiap minggu itung-itung debet dan kredit agar tidak besar pasak daripada tiang.
warna aku apa yaaa… ish unyu neh kalkulator hijaunya kak
Hehe iya unyu kalkulatornya. Suka kubawa dalam tas atau kubuat coret2 pengeluaran.
Saya tertarik sama kalkulator warna birunya mbak hhihi
Biru juga bagus
Lucu bangettt kalkulator warna-warni. Biasanya kalo udah punya pernak-pernik warna-warni yang menarik gini mau ngapain juga lebih semangat dan produktif.
iya jadi makin semangat berhitung hehehe
Oh baterainya ini pakai tenaga matahari ya kalkukatornya, inovasi baru, aku baru tau.
Iya nggak perlu ganti baterai