Pergantian Pemain dalam #TemanTapiMenikah2, Gagal atau Sukses?
Film #TemenTapiMenikah yang pertama menurutku biasa saja, hanya bagus di awal-awal ketika baru perkenalan karakter. Tapi setelahnya klise, seperti film remaja pada umumnya, cenderung mudah dilupakan. Oleh karenanya ketika film keduanya ini hadir, aku tak begitu terkesan dan tertarik. Ketika filmnya hadir di platform streaming aku menontonnya dan merasa surprise karena filmnya di atas ekspektasiku. Mawar Eva deJongh berhasil mencuri perhatian.
Film ini melanjutkan film pertamanya. Dikisahkan keduanya, Ditto (Asipati Dolken) dan Ayu (Mawar Eva) sudah menikah dan malu-malu sebagai pengantin baru karena status mereka yang sudah berubah dari teman kemudian suami istri.
Rupanya Ayu mendapat calon momongan lebih cepat dari yang diperkirakan. Hal ini memicu konflik karena sikap Ayu mulai berubah.
Ia jadi enggan diajak ke mana-mana dan perhatiannya lebih ke calon bayinya. Ia juga jadi sensitif sehingga membuat Ditto kurang enak terhadap kawan-kawannya. Hingga suatu ketika konflik memuncak, membuat keduanya bertanya-tanya apakah lebih baik tetap bersatu atau bercerai?
Keputusan mengganti Vanesha Prescilla sebagai Ayu mungkin seperti berjudi. Penonton yang setia mengikuti film ini di awal bisa jadi kaget dan bingung dengan perubahan sosok Ayu.
Aku juga termasuk penonton yang bingung karena paras Vanesha dan Mawar sangat berbeda. Tapi rupanya keputusan untuk mengubah pemeran tersebut kurasa keputusan yang tepat.
Vanesha masih terlihat begitu muda dan sosoknya lebih pas sebagai sosok remaja. Sedangkan Mawar Eva bisa luwes dan lebih dewasa memerankan sosok ibu muda. Chemistry-nya bersama Adipati Dolken juga lebih natural dan lebih nyaman dinikmati sebagai pasangan suami-istri.
Ya dalam film besutan Rako Prijanto ini Mawar Eva deJong adalah bintangnya. Ia berhasil mencuri perhatian dan memberikan nilai plus dalam film ini. Ia bakal makin bersinar karena aktingnya terus terasah.
Kalau dari segi cerita sendiri sih biasa saja dan sebenarnya mudah ditebak alurnya. Konfliknya lebih dewasa dan lebih matang dibandingkan film pertama yang khas remaja.
Gambar-gambarnya juga indah. Pencahayaan dan pewarnaannya enak di mata.
Skor 7/10.
Lebih enak ditonton yg kedua emang film #TemanTapiMenikah
sepakat, yang pertama aku nontonnya suka awal-awalnya saja.